Fotografi analog kerap diidentikkan bersama kesenian yg cuma digeluti orang sepuh atau generasi yg lebih senior. Lebih-lebih, kala ini keberlangsungannya sudah tergeser oleh kedatangan zaman digital imaging.
Tetapi, masihlah tidak sedikit anak jejaka yg tertarik menggeluti seni fotografi analog. Walau tekniknya relatif lebih susah ketimbang fotografi digital, fotografi analog masihlah digandrungi oleh tidak sedikit pemuda. Mereka punya anggapan teknik analog merupakan fotografi yg sebenarnya.
Salah satu pemuda yg ternama yang merupakan penggiat fotografi analog yakni Wihinggil Prayogi. Pemuda 27 th itu serta yakni founder perkumpulan anak bujang peminat fotografi analog paling besar di Indonesia, Camera Analog Djogja.
Lantas, apa saja yg menjadikan fotografi analog masihlah dicintai generasi jejaka; padahal kedatangan camera digital makin memudahkan praktisi di dunia rekam gambar. Berikut penjelasan Yogi :
Rata Rata anak belia era kini lebih tertarik dgn fotografi digital. Apa yg menciptakan Kamu tergelitik menggeluti seni fotografi analog?
Benar-benar sebenarnya dunia analog itu menciptakan aku penasaran. Mula-mula kali aku belajar fotografi, aku senantiasa diarahkan buat memakai camera analog lebih-lebih dulu, & tak serta-merta menggunakan camera digital.
Menjadi, benar-benar step-nya seperti itu sebaiknya. Tapi, rata-rata orang waktu ini meloncati tahapan analog & serentak terjun ke digital. Bagi aku, mendalami fotografi analog masih lebih menarik sebab seninya tidak sama, feel-nya tidak sama.
Fotografi analog itu mengombinasikan unsur fisika, matematika, & kimia. Fisika dari sisi mekanik kameranya, matematika dari sisi rumus ketepatan pengambilan gambarnya, & kimia dari sudut pencucian seluloitnya. Fotografi digital tak lewat elemen kimia itu.
Cuci cetak roll film itu yaitu proses yg amat sangat kimiawi. Tak dapat dilakukan sendiri, kecuali buat hitam putih. Tapi Sayang, sekarang ini penikmat analog telah tidak sedikit yg bergeser ke digital.
Dari mana mencari ilmu teknik fotografi analog?
Awalnya dari universitas. Aku membawa trayek Komunikasi, dimana ada mata kuliah fotografi. Kebetulan aku tak punyai camera digital dikarenakan harganya mahal. Menjadi aku sejak mulai menggali ilmu memakai analog.
Aku sejak mulai menggeluti fotografi analog sejak 2011. Nyatanya, di Djogja telah ada komunitasnya yg berdiri sejak 2009. Menjadi aku mulai sejak bergabung dua th sesudahnya & tetap aktif sampai kini.
Apa keunggulan & kekurangan fotografi analog dibanding digital?
Mendalami fotografi analog itu seperti menonton peristiwa. Kita seperti menggali ilmu dunia fotografi ke belakang.
Keunggulan analog, terletak kepada sensornya. Seluruh camera analog mempunyai sensorfull frame, baik yg poket ataupun SLR. Itu berarti mutu gambar camera analog lebih keren ketimbang digital, & harganya lebih terjangkau.
Utk mendapati camera digital yg full frame, harganya mahal. DSLR yg di bawah Rp10 juta umumnya sensornya mungil, sedangkan camera analog yg paling murah sekalipun tentu telah memakai pemeriksaan full frame. Cuma benar-benar filmnya saja yg mahal.
Keunggulan yang lain, camera analog tak mampu menghapus & membawa ulang gambar. Ini melatih kejujuran, seandainya salah jepretyasalah. Sementara itu, camera digital mengijinkan photo yg salah buat dihapus & diambil ulang.
diluar itu, keunggulan camera analog ialah dapat gonta-ganti pemeriksaan alias film. Seandainya digital, sensornya telah terintegrasi bersama penerapan. Apabila analog memakai film, & tiap-tiap film mempunyai karakter warna sendiri.
Itu yg menarik bagi para fotografer buat coba bermacam macam merk & kategori film sebab akhirnya tentu berbeda-beda. Hasil jepretan camera analog pun tak dapat di lihat dengan cara live view. Menjadi, memang lah mesti memanfaatkan perasaan.
Ada sensasi penasaran serta bersama hasil jepretan. Yg terang, fotografi analog lebih kompleks ketimbang digital. Menurut aku, analog ialah seni fotografi murni, tidak dengan olah tidak dengan merubah.
Mampu sih diedit di ruangan gelap. Kita dapat merubah kontrasnya, namun itu telah bukan fotografi murni lagi.
Di mana rata-rata mendapati peralatan penunjang hobi ini?
Rata Rata dari populasi. Sebahagian agung anak belia yg ikut komune fotografi analog mendapati kameranya dari warisan orang sepuh. Warisan itu digunakan sebisa kemungkinan & diservis apabila keadaannya rusak.
Tukang servis camera analog, di sayangkan, telah makin jarang & umumnya telah amat sangat senior. Jikalau bakul camera ataurollfilmnyasih, tatkala masihlah ada komunitasnya, tentu bakal senantiasa ada pemasok.
Jenis anggota komune pun bermacam-macam. Ada yg cuma suka cuci cetaknya saja, ada yg cuma suka memotretnya saja. Jika mencari film, rata rata ada kawan-kawan yg memesankan dari luar negara, seperti Jerman atau Jepang.
Di luar negara, peralatan utk fotografi analog masihlah amat sangat enteng didapatkan sebab keberadaannya tak tergeser oleh kedatangan fotografi digital. Berlainan dgn di Indonesia. Di sini, stok film saja sulit. Camera analog yg dipasarkan pula telah tak ada yg baru.
Dengan Cara Apa perkembangan komunitasnya?
Perkembangannya lumayan baik, sebab penggemar fotografi analog di kalangan anak jejaka dapat senantiasa ada. Tiap-tiap thn tentu senantiasa ada anggota baru yg masuk. Sebahagian akbar ialah anak kuliahan.
Permasalahannya, sesudah lulus kuliah rata rata mereka pindah ke luar kota, maka hengkang dari populasi. Tidak Sedikit serta anggota yg cuma antusias kepada awalnya, namun lama kelamaan tak aktif lagi lantaran benar-benar budget operasional hobi ini pass mahal.
Apa saja gerakan rutinnya?
Kami tidak jarang mengadakan jumpa teratur,huntingfoto bareng, atau kopi darat bersama kawan-kawan peminat fotografi analog dari kota-kota lain. Kami pula telah tiga kali mengadakan pameran fotografi analog.
Kamu sendiri memakai camera kategori apa & miliki berapa satuan?
Aku punyai belasan. Tapi, yg paling aku sukai Nikon F, buatan awal 1960-an, yg tetap teramat manual.
Berapa budget yg dikeluarkan utk operasional hobi ini?
Kira-kira Rp100.000; cuci cetaknya Rp45.000 buat satu roll isikan 36 & harga filmnya lebih kurang Rp50.000. Itu saja yg mahal. Apabila harga kameranya sendirisihmurah, ketimbang camera digital.
Camera analog yg dipasarkan di Indonesia sebahagian akbar merupakan barang second. Kebanyakan dipasarkan seputar Rp800.000Rp2 juta buat yg SLR. Apabila yg poket harganya dapat lebih murah lagi.
Apa manfaat yg Kamu rasakan dari hobi ini?
Fotografi analog mengasah kepekaan dansenseterhadap sebuah obyek & momentum. Itulah yg diajarkan. Utk sanggup menguasai analog, kita mesti dapat memprediksi apa yg dapat berlangsung sekian banyak detik atau satu menit selanjutnya. Kita mesti peka.
Dengan Cara Apa dgn tantangannya?
Seperti yg aku sebutkan, di Indonesia kebanyakan camera analog ialah barang second. Menjadi, keadaannya belum pasti prima. Dgn membeli barangsecond, itu telah jadi kesusahan tersendiri.
Dengan Cara Apa sih perawatan camera analog & roll film?
Utk camera, layaknya digital. Simpan di ruang kering. Biar lensa tak berjamur, simpan di dalamdry boxdan berikansilica gel.
Lalukalau aku baca di nyaris seluruh buku manual camera analogjika camera tak dimanfaatkan dalam dalam tempo panjang, teramat disarankan buat melepas baterainya. Lantaran, baterai camera analog itu bukan utk mekaniknya, namun buat metering cahaya.
Setelah Itu, buat menaruh film, sanggup di dalamfreezeratau lokasi pembeku. Sebabrollfilm amat peka kepada reaksi kimia terhadap suhu tertentu. Jikalau tak disimpan sembarangan, bakal menurunkan mutu warna lantaran roll dapat memuai. Lebih baik disimpan difreezer.
Apa pedoman bagi pemula yg tertarik menggeluti hobi ini?
Nah, rata-rata anak jejaka yg ingin terjun ke fotografi analog meraih kameranya dari warisan orangtua. Ada baiknya, sebelum mengoperasikan, jangan sampai serta-merta diotak-atik lalu. Baca lalu buku manualnya, dulu pahami.
Dikarenakan, tiap-tiap brand camera miliki trick sendiri-sendiri untuksetting. Bila butuh banyak-banyaklahbrowsingdi Internet soal camera yg dipunyai. Camera Rusia, contohnya, mempunyai kiat operasional yg berlainan.
tak sanggup di-setting diafragmanya lalu sebelum speed. Apabila terbalik tahapannya & salah, kameranya bakal rusak. Menjadi, pastikan mendalami lalu camera yg dipunyai sebelum diotak-atik.
Saran yang lain ialah latihlah kepekaan. Sering-sering praktik & sering-sering tanya terhadap orang yg lebih profesional. tambah baik mendalami & menguasai satu camera hingga betul-betul bisa feel-nya.